ENDANK SOEKAMTI bukan nama lurah. Endank Soekamti juga bukan nama kelompok campursari seperti Didi Kempot. Endank Soekamti juga bukan nama cewek kampung yang kumal dan dekil. Endang Soekamti itu nama band PUNK! Musiknya bukan menye-menye melankolic, tapi menderu keras dan cepat. Kok Endank Soekamti? Pilihan Dory Soekamti (vokalis, gitaris), Eric Soekamti (bas, vokalis) dan Ari Soekamti (dram) untuk mengambil nama yang unik ini memang nekat. Band yang resmi jumeneng (berdiri -red) per 1 Januari 2001 ini awalnya terbentuk karena kesamaan hobi bermusiknya dari Eric dan Ari ketika sekolah di SMM (Sekolah Menengah Musik) di Jogjakarta. Alkisah, ada satu guru bernama Ibu Soekamti yang terkenal begitu galaknya. "Bu Soekamti itu guru Bahasa Indonesia yang galak dan menurut aku sih tidak ada sisi positifnya," jelas Eric, cowok berambut 'merah; kelahiran 31 Maret 1980 ini asal, ketika ngobrol dengan TEMBANG.com beberapa waktu lalu. Sementara Endank --yang menurut Eric mewakili sisi positif-- konon mantan kekasih Arie. "Perpaduan nama Endank Soekamti kok sepeprtinya cocok dan mwakili artis positif negatif. Lagian hoki nama ini kayaknya bagus," jelas Eric lagi sambil terkekeh. Sampai saat ini sih --kata Arie-- belum ada komplain dari Soekamti, guru Bahasa Indonesia itu. "Kalau kita lagi ngeband, ketemu teman-teman, mereka malah kasih dukungan, ha..ha," repet Arie sambil tergelak. Sementara mantan-mantan gurunya selalu menyebut mereka dengan 'anak Soekamti'. Mereka mulai berkiprah dalam pentas musik di Jogjakarta. Kemudian sering main di Java Cafe, salah satu kafe di Jogjakarta yang sering menampilkan beberapa band lokal potensial. Apalagu lagu Endank Soekamti juga sempat masuk di Radio Geronimo. Tambah percaya diri saja mereka. Meski namanya terdengar 'ndeso' tapi melihat aksi musikal mereka, tak bisa dibilang musiknya 'ndeso' juga. "Kita memainkan punk melodic," jelas Dory, gitaris kelahiran Jogjakarta, 18 Januari 1980, yang berwajah 'kurang' sangar untuk band punk. Tak heran, karena referensi musik mereka pun dipengaruhi oleh band-band punk macam GreenDay, Blink 182, sampai Sum 41. Seperti nasib band-band baru lainnya, Endank Soekamti pun sempat 'terombang-ambing' ketika menawarkan demonya. "Kita tadinya mau dihandel sama Bonky BIP, karena katanya sedang mencari band-band alternatif. tapi setelah sekian lama, mungkin karena sibuk, tidak ada jawaban yang jelas," jelas Arie, cowok plontos kelahiran Jogjakarta, 2 Juni 1983. Akhirnya mereka 'tertangkap' oleh label baru, Proton Record, milik Ponky Jikustik dan seorang kawannya, Tony. Menurut rencana, album pertama mereka yang diberi titel Kelas 1 akan rilis ke pasar sekitar awal September 2003 mendatang. Mengusung 15 lagu, mereka menjagokan Bau Mulut sebagai single pertama. lagu berjudul nakal ini, bercerita kencan pertama seorang cowok yang ingin mencium pacarnya. Sayang keinginan itu batal gara-gara mulut si cewek bau. Bandel yah... Untuk 'mendukung' lagunya tadi, meski tanpa dukungan label besar, Endank Soekamti juga akan melepas video klip. Untuk urusan klip ini digarap oleh The Jadugar. PH yang berisi anak-anak IKJ Jakarta ini juga menggarap klip untuk Naif atau Clubeighties. Munculnya Endank Soekamti yang notabene berasal dari Jogjakarta, sekali lagi membuktikan invasi band-band Jogja belum berhenti (baca artikel: Invasi Band-Band Jogja). Artinya juga, sebagai kiblat baru musik tanah air, Jogja makin menunjukkan taringnya. Tapi ingat, jangan muncul dan kemudian menjadi macan ompong. Endank Soekamti tak lagi jadi kepompong, tapi sudah jadi kupu.
ENDANK SOEKAMTI bukan nama lurah. Endank Soekamti juga bukan nama kelompok campursari seperti Didi Kempot. Endank Soekamti juga bukan nama cewek kampung yang kumal dan dekil. Endang Soekamti itu nama band PUNK! Musiknya bukan menye-menye melankolic, tapi menderu keras dan cepat. Kok Endank Soekamti? Pilihan Dory Soekamti (vokalis, gitaris), Eric Soekamti (bas, vokalis) dan Ari Soekamti (dram) untuk mengambil nama yang unik ini memang nekat. Band yang resmi jumeneng (berdiri -red) per 1 Januari 2001 ini awalnya terbentuk karena kesamaan hobi bermusiknya dari Eric dan Ari ketika sekolah di SMM (Sekolah Menengah Musik) di Jogjakarta. Alkisah, ada satu guru bernama Ibu Soekamti yang terkenal begitu galaknya. "Bu Soekamti itu guru Bahasa Indonesia yang galak dan menurut aku sih tidak ada sisi positifnya," jelas Eric, cowok berambut 'merah; kelahiran 31 Maret 1980 ini asal, ketika ngobrol dengan TEMBANG.com beberapa waktu lalu. Sementara Endank --yang menurut Eric mewakili sisi positif-- konon mantan kekasih Arie. "Perpaduan nama Endank Soekamti kok sepeprtinya cocok dan mwakili artis positif negatif. Lagian hoki nama ini kayaknya bagus," jelas Eric lagi sambil terkekeh. Sampai saat ini sih --kata Arie-- belum ada komplain dari Soekamti, guru Bahasa Indonesia itu. "Kalau kita lagi ngeband, ketemu teman-teman, mereka malah kasih dukungan, ha..ha," repet Arie sambil tergelak. Sementara mantan-mantan gurunya selalu menyebut mereka dengan 'anak Soekamti'. Mereka mulai berkiprah dalam pentas musik di Jogjakarta. Kemudian sering main di Java Cafe, salah satu kafe di Jogjakarta yang sering menampilkan beberapa band lokal potensial. Apalagu lagu Endank Soekamti juga sempat masuk di Radio Geronimo. Tambah percaya diri saja mereka. Meski namanya terdengar 'ndeso' tapi melihat aksi musikal mereka, tak bisa dibilang musiknya 'ndeso' juga. "Kita memainkan punk melodic," jelas Dory, gitaris kelahiran Jogjakarta, 18 Januari 1980, yang berwajah 'kurang' sangar untuk band punk. Tak heran, karena referensi musik mereka pun dipengaruhi oleh band-band punk macam GreenDay, Blink 182, sampai Sum 41. Seperti nasib band-band baru lainnya, Endank Soekamti pun sempat 'terombang-ambing' ketika menawarkan demonya. "Kita tadinya mau dihandel sama Bonky BIP, karena katanya sedang mencari band-band alternatif. tapi setelah sekian lama, mungkin karena sibuk, tidak ada jawaban yang jelas," jelas Arie, cowok plontos kelahiran Jogjakarta, 2 Juni 1983. Akhirnya mereka 'tertangkap' oleh label baru, Proton Record, milik Ponky Jikustik dan seorang kawannya, Tony. Menurut rencana, album pertama mereka yang diberi titel Kelas 1 akan rilis ke pasar sekitar awal September 2003 mendatang. Mengusung 15 lagu, mereka menjagokan Bau Mulut sebagai single pertama. lagu berjudul nakal ini, bercerita kencan pertama seorang cowok yang ingin mencium pacarnya. Sayang keinginan itu batal gara-gara mulut si cewek bau. Bandel yah... Untuk 'mendukung' lagunya tadi, meski tanpa dukungan label besar, Endank Soekamti juga akan melepas video klip. Untuk urusan klip ini digarap oleh The Jadugar. PH yang berisi anak-anak IKJ Jakarta ini juga menggarap klip untuk Naif atau Clubeighties. Munculnya Endank Soekamti yang notabene berasal dari Jogjakarta, sekali lagi membuktikan invasi band-band Jogja belum berhenti (baca artikel: Invasi Band-Band Jogja). Artinya juga, sebagai kiblat baru musik tanah air, Jogja makin menunjukkan taringnya. Tapi ingat, jangan muncul dan kemudian menjadi macan ompong. Endank Soekamti tak lagi jadi kepompong, tapi sudah jadi kupu.
No comments:
Post a Comment